Sejarah Desa Kadiluwih
Desa Kadiluwih berdiri sejak abad ke 18, nama Kadiluwih adalah pemberian seseorang bernama Kyai Hajar, yang waktu itu melahirkan seorang putra yang dinamai Lurug yang artinya berangkat menuju peperangan karena waktu itu suami Dewi Purba Arum yaitu Ronggo Pawiro Secaki sedang pergi perang (Perang Dipenegoro) pengikut setia Pangeran Diponegoro.
Kata Kadiluwih berasal dari dua kata yaitu Kadi yang artinya Nampak dan Luwih yang artinya menonjol. Setelah beranjak dewasa Lurug diangkat menjadi Bekel (Kepala Desa) di desa tersebut dan pada akhirnya perkembangan pemerintahan menjadikan Kadiluwih sebuah desa yang membawahi enam dusun yaitu Kudus, Kangkungan, Kadiluwih, Carikan, Gemampang, Karangkamal.
Adapun kepala desa yang pernah menjabat :
Kepala desa I : Kyai Lurug Tahun 1850
Kepala desa II : Kromo Menggolo Tahun 1875
Kepala desa III : Karto Menggolo Tahun 1911
Kepala desa IV : R. Wongso Wijoyo sampai dengan Tahun 1917
Kepala desa V : R. Wiro Harjo sampai dengan Tahun 1922
Kepala desa VI : R. Surodimejo sampai dengan Tahun 1945
Kepala desa VII : R Suro Diharjo sampai dengan Tahun 1974
Kepala desa VIII : Prawoto sampai dengan Tahun 1990
Kepala desa IX : Fatchurrahman sampai dengan Tahun 2006
Kepala desa X : R. Surata sampai dengan Tahun 2008
Kepala desa XI : Lilik Kuswantoro Tahun 2009
Kepala desa XII : Lilik Kuswantoro Tahun 2016 sampai sekarang